MENGENALI CIRI UMUM FABEL




Kisah Semut dan Belalang


Pada suatu hari di musim panas, di sebuah ladang di hutan yang rimbun, seekor Belalang sedang melompat-lompat riang, berkicau dan bernyanyi sepuas hati. Pada saat itu seekor semut lewat, membawa dengan susah payah butir jagung yang dia bawa ke sarangnya.

“Hai semut, kamu sedang apa. Ayo kemari dan bermain denganku. Lihat hari ini sangat cerah” tanya Belalang, “Ayo kita nikmati hidup kita?”

Dongeng Anak Dunia Kisah Semut dan Belalang

“Aku sedang menyimpan makanan untuk musim dingin,” kata si Semut, “dan aku menyarankanmu untuk melakukan hal yang sama.”

“Kenapa repot-repot menyiapkan makanan untuk musim dingin, musim dingin masih lama?” kata Belalang. “Lihat banyak sekali makanan saat ini, ini tidak akan habis.”

Tapi Semut tidak memperdulikan ajakan si Belalang. Dia melanjutkan perjalanan dan melanjutkan kerja kerasnya. Sementara itu Belalang kembali bernyanyi dan memainkan violinnya.

Ketika musim dingin tiba, Belalang mendapati dirinya lemah karena kelaparan, sementara itu semut-semut terlihat berbahagia dan bersenang-senang. Mereka  membagikan, setiap hari, jagung dan biji-bijian dari lumbung makanan yang mereka kumpulkan di musim panas. (https://dongengceritarakyat.com/dongeng-anak-dunia-kisah-semut-dan-belalang/)

Pengertian Fabel

Fabel berasal dari bahasa latin fabulat. Fabel merupakan cerita tentang kehidupan binatang yang berperilaku menyerupai manusia. Fabel termasuk jenis cerita fiksi, bukan kisah tentang kehidupan nyata. Teks cerita fabel tidak hanya mengisahkan kehidupan binatang, tetapi juga mengisahkan kehidupan manusia dengan segala karakternya.

Ciri Umum Fabel

Fabel memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

  1. Fabel mengambil tokoh para binatang. Binatang sebagai tokoh utama yang dapat bertingkah seperti manusia (berbicara dan berpikir).
  2. Watak tokoh para binatang digambarkan ada yang baik dan ada yang buruk. Umumnya tokoh baik akan berakhir bahagia dan tokoh jahat akan berakhir sengsara sebagai akibat dari perbuatan yang pernah dilakukannya.
  3. Tokoh para binatang bisa berbicara seperti manusia.
  4. Cerita memiliki rangkaian peristiwa yang menunjukkan kejadian sebab-akibat. 
  5. Fabel menggunakan latar alam (sungai, hutan, kolam, dll.). Menggunakan latar belakang alam sesuai dengan tokoh binatang yang hidup menyatu dengan alam.
  6. Ciri bahasa yang digunakan kalimat naratif/peristiwa, kalimat langsung yang berupa dialog tokoh, dan menggunakan kata sehari-hari dalam situasi tidak formal.

Unsur Fabel

Fabel memiliki unsur-unsur sebagai berikut,

  1. Tokoh: orang/hewan yang menjadi pelaku dalam cerita.
  2. Penokohan: pemberian karakter pada tokoh.  Karakter bisabersifat protagonis/yang disukai atau tokoh antagonis/yang tidak disukai.
  3. Watak tokoh dapat disimpulkan dari penggambaran fisik, penggambaran tindakan tokoh, dialog tokoh, monolog, atau komentar/narasi penulis terhadap tokoh.
  4. Setting atau latar adalah tempat dan waktu kejadian serta suasana dalam cerita. Ada tiga jenis latar, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial.
  5. Tema adalah gagasan yang mendasari cerita. Tema dapat ditemukan dari kalimat kunci yang diungkapkan tokoh, atau penyimpulan keseluruhan peristiwa sebab-akibat pada cerita.
  6. Amanat adalah pesan yang disampaikan penulis secara tidak langsung.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENYAJIKAN DATA, GAGASAN, DAN KESAN DALAM BENTUK TEKS DESKRIPSI

MENELAAH STRUKTUR DAN KEBAHASAAN TEKS NARASI (CERITA FANTASI)

MENJELASKAN ISI TEKS DESKRIPSI