KEBAHASAAN SURAT PRIBADI DAN SURAT DINAS
A. Kebahasaan Surat Pribadi
Surat pribadi memiliki ciri yang khas untuk
mengungkapkan maksud penulis. Biasanya, antara surat pribadi satu dengan surat
pribadi yang lainnya memiliki kebahasaan yang berbeda. Tergantung maksud dari
si penulis surat. Misalnya, dalam penulisan bagian pembuka surat. Dalam surat
pribadi, bagian pembuka surat lebih bersifat santai dan akrab. Perlu diingat,
walaupun surat pribadi kebahasaannya lebih bersifat santai dan akrab namun
tetap ada etika dan sopan santun dalam menulis surat tersebut. Perhatikan contoh
berikut.
Salam pembuka
Salam |
Penerima Surat |
Salam semangat pelajar! |
Teman sebaya |
Salam sayang untuk Bunda |
Orang tua |
Kalimat pembuka
Kalimat pembuka paragraf pertama |
Penerima surat |
Apa kabarmu, Ozi? |
Teman sebaya |
Bunda, Gia merindukan Bunda. |
Orang tua |
Kalimat penutup surat
Penutup surat |
Penerima surat |
Sekian dulu, kutunggu balasanmu. |
Teman sebaya |
Terima kasih sudah menginzinkan Gia mengikuti
pelatihan ini. Gia akan segera pulang. |
Orang tua |
Salam penutup
Salam akhir |
Penerima surat |
Sahabatmu, |
Teman sebaya |
Buah hati Bunda, |
Orang tua |
Perlu diketahui bahwa salam pembuka dan
kalimat pembuka paragraf memiliki perbedaan, yaitu salam pembuka berisi sapaan
kepada penerima surat. Sedangkan kalimat
pembuka surat adalah kalimat yang mengawali isi surat dapat juga dikatakan sebagai
pengantar sebelum penulis menyampaikan
isi surat. Sama halnya kalimat penutup dan salam penutup pada surat.
B. Kebahasaan Surat Dinas
Bahasa yang digunakan dalam surat dinas, sebaiknya
juga bersifat resmi yaitu menggunakan bahasa baku ragam resmi. Cermatilah pedoman
kebahasaan penulisan surat dinas berikut ini.
1.
Kepala
surat
Hal yang
perlu mendapat perhatian dalam penyusunan kepala surat adalah sebagai berikut.
(1)
Hendaknya
dihindari penggunaan singkatan, misalnya jalan
menjadi jl. atau telepon menjadi tlp.
(2)
Kepala
surat disusun secara efisien. Misalnya, kata nomor dalam menunjukkan alamat surat tidak perlu dicantumkan karena
hal itu merupakan sesuatu yang mubazir.
(3)
Tidak
perlu menggunakan tanada titik dua ( : ) di antara kata telepon.
Contoh:
salah
SMP MUTIARA Jl. Mutiara Nomor 2, Banda Aceh, telepon: 55446677 |
benar
SMP MUTIARA Jalan Mutiara 2, Banda Aceh, 55446677 |
2.
Nomor
Surat
Hal yang
perlu diperhatikan dalam penulisan nomor surat adalah:
(1)
Huruf awal kata nomor ditulis dengan huruf
kapital
(2)
Kata nomor
sebaiknya tidak disingkat
(3)
Pada akhir
baris tidak dibubuhkan tanda titik
Contoh:
Nomor:
111/VII/SMPN3/2021 (tidak diakhiri tanda titik) |
3.
Tanggal
surat
(1)
Nama bulan
ditulis dengan huruf secara lengkap
(2)
Angka
tahun tidak boleh disingkat
(3)
Pada akhir
keterangan tidak dibubuhi tanda titik
(4)
Jika sudah
ada kop surat, tidak perlu mencantumkan nama kota
Contoh:
salah
29 November
‘99 |
salah
11 Sept 2000 |
benar
31 Maret
2021 |
4.
Lampiran
(1)
Huruf
awal kata lampiran ditulis
menggunakan huruf kapital
(2)
Sebaiknya
kata lampiran tidak disingkat
(3)
Pencantuman
jumlah lampiran hendaknya tidak dirangkap antara yang menggunakan huruf dengan
yang menggunakan angka. Pilih salah satu saja.
(4)
Pada akhir
baris tidak dibubuhkan tanda titik.
Contoh:
Lamp. : satu berkas (salah) |
Lampiran : 1 (satu) helai (salah) |
Lampiran :
1 berkas (benar) |
Lampiran
: dua berkas (benar) |
5.
Hal
Hal surat
berarti soal atau perkara yang dibicarakan surat. Cara penulisan hal surat
adalah sebagai berikut.
(1)
Berwujud
kata atau frasa, bukan kalimat
(2)
Huruf
pertama pada setiap katanya ditulis dengan huruf kapital
Contoh:
Hal : Undangan Rapat Hal : Permohonan Penggunaan Ruang |
6.
Alamat
Surat
Hal yang
perlu diperhatikan dalam penulisan alamat surat adalah sebagai berikut.
(1)
Kelompok
kata yang terhormat disingkat menjadi
yth.
(2)
Huruf
awal pada singkatan Yth. ditulis dengan huruf kapital
(3)
Penulisan
alamat tidak didahului kata kepada
(4)
Sapaan
ibu, bapak, tuan, saudara, dan sejenisnya dapat digunakan apabila surat tersebut
ditujukan kepada perseorangan
(5)
Gelar
akademik dicantumkan
(6)
Pencantuman
gelar akademik/pangkat dan kata sapaan, keduanya berfungsi sebagai
penghormatan. Oleh karena itu, dalam pecantumannya dipilih salah satu
(7)
Pemenggalan
surat pada setiap barisnya hendaknya berdasarkan pada hubungan frasa
(8)
Akhir
alamat tidak menggunakan tanda titik
Contoh:
salah
Yth.
Bapak Direktur Jenderal Pajak Di Jalan
Utama Sektor V, Bintaro Jaya, Tangerang Selatan |
benar
Yth. Direktur
Jenderal Pajak Jalan Utama
Sektor V, Bintaro Jaya, Tangerang Selatan |
salah
Yth.
Ibu Dr. Ruby Salmaa Lathifah, M.Pd. Jalan
Teladan I, Suka Jaya, Ketapang |
benar
Yth. Dr.
Ruby Salmaa Lathifah, M.Pd. Jalan
Teladan I, Suka Jaya, Ketapang |
7.
Salam
pembuka
Salam pembuka
berfungsi sebagai salam penghormatan terhadap pihak yang dituju. Cara penulisan
salam pembuka yang benar adalah sebagai berikut.
(1)
Huruf
awal pada salam pembuka ditulis menggunakan huruf kapital
(2)
Huruf
awal kata hormat ditulis menggunakan
huruf kecil
(3)
Penulisan
salam pembuka diakhiri dengan tanda koma
Contoh:
Dengan
hormat, |
8.
Paragraf
pembuka
Paragraf pembuka
hendaknya dapat membangkitkan minat penerima surat untuk membacanya. Susunlah paragraf
pembuka dengan menarik, yakni dengan menggunakan pilihan kata yang tepat,
susunan kata yang sesuai, dan ejaan yang benar.
Contoh penulisan
paragraf pembuka yang benar:
(1)
Dengan
surat ini kami beritahukan kepada Saudara....
(2)
Dengan
ini saya mohon bantuan Saudara untuk....
(3)
Sehubungan
dengan surat kami tanggal....
(4)
Menyambung
surat kami tanggal....
(5)
Merujuk
surat Saudara nomor ....
9.
Paragraf
penutup
Paragraf penutup
merupakan simpulan, harapan, ucapan terima kasih, ataupun ucapan selamat kepada
penerima surat. Pada umumnya, alinea penutup hanya terdiri atas sebuah kalimat.
Contoh penutup
surat:
(1)
Atas bantuan
Saudara, saya sampaikan terima kasih.
(2)
Atas perhatian
Saudara, saya mengucapkan terima kasih.
(3)
Mudah-mudahan
bahan pertimbangan yang kami kemukakan di atas bermanfaat bagi Saudara.
Contoh
kesalahan dalam paragraf penutup:
(1)
Atas perhatiannya
saya ucapkan terima kasih.
(2)
Saya haturkan
terima kasih atas perhatian Ibu.
10.
Salam
penutup
Salam penutup
yang sering digunakan adalah hormat kami,
hormat saya, salam takzim, dan wasalam.
(1)
Huruf
awal salam penutup ditulis dengan huruf kapital
(2)
Penulisan
salam penutup diakhiri dengan tanda koma
11.
Pengirim
surat
Pengirim surat
adalah pihak yang bertanggung jawab atas penulisan/pengiriman surat. Sebagai bukti
pertanggungjawaban, dalam bagian akhir surat dibubuhi tanda tangan pengirim.
(1)
Pengiriman
surat hendaknya disertai dengan identitas diri, misalnya jabatan, nomor induk
pegawai, dan cap dinas/jabatan.
(2)
Nama pengirim
tidak digarisbawahi, tidak pula berada di antara tanda kurung.
(3)
Pada akhir
baris tidak dibubuhkan tanda titik.
Contoh:
Hormat
kami, Kepala
SMP Negeri 3 Banda Aceh
(tanda
tangan)
Rima
Afriani, S.Pd., M.Pd. NIP.
19720519 199701 2 002 |
Komentar
Posting Komentar