MENULIS CERPEN
MENULIS CERITA PENDEK
BERDASARKAN PENGALAMAN DAN GAGASAN DENGAN MEMPERHATIKAN STRUKTUR DAN KEBAHASAAN
TEKS CERPEN
Langkah-langkah
menyusun teks cerpen adalah sebagai berikut.
1.
Menentukan
tema
Tema
adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita. Tema dalam cerita menjiwai cerita
atau sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam cerita.
2.
Menentukan
pusat pengisahan (sudut pandang)
Pusat
pengisahan adalah cara pengarang menempatkan diri terhadap cerita, dari sudut
mana pengarang memandang ceritanya. Pengarang memiliki bermacam-macam teknik
dalam menceritakan suatu cerita.
3.
Menentukan
perwatakan
Perwatakan
berkaitan dengan sifat-sifat tokoh yang digambarkan dalam cerita oleh pengarang.
Penggambara tokoh dalam suatu cerita dapat menggunakan dua metode, yaitu metode
analitik dan dramatik.
a.
Metode
analitik
Metode analitik atau secara
langsung merupakan metode yang mana sisi pengarang akan menggambarkan watak
atau tokoh dengan mendeskripsikannya sifat watak tokoh tersebut secara langsung.
Contoh
“Toni bukan Joko.
Orang berbadan tegap yang berdiri di seberang jalan.
Rambutnya sudah memutih meski ia baru berumur 32 tahun. Ia lalu mengangkat
tangannya. Tangan yang putih kecokelatan itu kelihatan seperti menggigil.” |
b.
Metode
dramatik
Metode dramatik atau secara
tidak langsung merupakan metode yang dipakai pengarang dalam menggambarkan
tokoh yang secara tidak langsung, pengarang tidak mendeskripsikan secara eksplisit sifat
watak dam tingkah laku tokoh. Metode ini kebalikan dari metode analitik.
Contoh
“Jadi, anak-anak
Mak Suniah sudah melarang ia berjualan. Tapi Mak Suniah tetap membandel,”
cerita Ayyura menutup cerita panjang lebarnya. |
4.
Menentukan
latar atau setting
Latar adalah waktu
dan tempat (atau kapan dan di mana) cerita. Setting adalah elemen sastra sastra
yang digunakan dalam novel, cerita pendek, drama, film, dll, dan biasanya
diperkenalkan selama eksposisi (awal) cerita, bersama dengan tokoh. Latar juga
dapat mencakup lingkungan cerita, yang dapat terdiri dari lokasi fisik, iklim,
cuaca, atau lingkungan sosial dan budaya.
5.
Menyajikan peristiwa yang ditentukan dalam alur cerita
a. Tahap situation (penyituasian)
berisi pelukisan dan pengenalan situasi latar dan tokoh-tokoh
cerita.
b.Tahap
genering circumstances (pemunculan konflik)
masalah-masalah dan peristiwa-peristiwa menyulut mulai
dimunculkan. Jadi tahap ini merupakan tahap awal munculnya konflik, dan konflik
itu sendiri akan berkembang.
c. Tahap rising action (peningkatan konflik)
konflik dikembangkan kadar intensitasnya.
d.
Tahap climax (puncak
kejadian/konflik)
konflik dan pertentangan-pertentangan yang terjadi, yang
dilakukan atau ditimpakan kepada para tokoh cerita mencapai titik intensitas
puncak.
e. Tahap denouement (penyelesaian)
konflik yang telah mencapai klimaks diberi penyelesaian,
ketegangan dikendorkan.
Komentar
Posting Komentar