BERKENALAN DENGAN PUISI RAKYAT
Indonesia
memiliki warisan turun temurun berupa puisi rakyat. Puisi rakyat merupakan
sastra yang berkembang pada masyarakat tradisional. Membaca karya sastra dapat
menambah wawasan tentang budaya Indonesia. Puisi rakyat terdiri dari pantun,
syair, gurindam, dan mantra.
A.
PANTUN
Pantun merupakan
salah satu bentuk puisi lama yang sampai sekarang masih digemari oleh
masyarakat Indonesia. Pantun masih digunakan oleh masyarakat Indonesia seperti
dalam pergaulan sehari-hari, nyanyian, dan bahasa dalam berpidato (terutama
dalam bagian penutup). Hal ini tidaklah mengherankan karena pantun memang asli Indonesia.
Pantun adalah puisi Melayu yang
mengakar dan membudaya dalam masyarakat. Pantun dikenal dengan banyak nama di
berbagai bahasa di Nusantara, tonton (bahasa Tagalog), tuntun (bahasa Jawa),
pantun (bahasa Toba) yang memiliki arti kurang lebih sama, yaitu sesuatu ucapan
yang teratur, arahan yang mendidik, bentuk kesantunan. Pantun tersebar hampir
di seluruh Indonesia. Fungsi pantun di semua daerah (Melayu, Sunda, Jawa, atau
daerah lainnya) sama, yaitu untuk mendidik sambil menghibur.
Melalui pantun kita menghibur orang dengan
permainan bunyi bahasa, menyindir (menegur bahwa sesuatu itu kurang baik)
secara tidak langsung, atau memberi nasihat. Ini bukan berarti orang kita tidak
tegas kalau hendak mengatakan sesuatu, tetapi dapat dikatakan bahwa kita
memiliki gaya tersendiri dalam mengungkapkan sesuatu. Melalui pantun leluhur
kita terkesan lebih santun untuk menegur atau menasihati orang secara tidak
langsung agar orang yang kita tuju tidak merasa malu atau dipojokkan.
Pantun 1
Kalau ada sumur di ladang
Boleh kita menumpang mandi
Kalau ada umur panjang
Boleh kita berjumpa lagi
Pantun 2
Air surut memungut bayam
Sayur diisi ke dalam kantung
Jangan diikuti tabiat ayam
Bertelur sebiji riuh sekampung
Ciri-Ciri Pantun
- Satu bait terdiri dari 4 baris.
- Setiap baris terdiri atas 8—12 suku kata.
- Baris pertama dan baris kedua merupakan sampiran, baris ketiga dan keempat merupakan isi.
- Rima akhirnya berpola a-b-a-b. Artinya, bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga dan bunyi akhir baris kedua sama dengan baris keempat.
Fungsi Pantun
- Pantun berfungsi sebagai kata dan kemampuan menjaga alur berpikir.
- Melatih seseorang berpikir tentang makna kata sebelum berujar.
- Melatih orang berpikir asosiatif, bahwa suatu kata bisa memiliki kaitan dengan kata lain.
Jenis Pantun
1.
Pantun Anak-Anak
Anak nelayan menangkap
pari
Sampannya karam
terlanggar karang
Sungguh malang nasibku
ini
Ayah pergi ibu berpulang
2.
Pantun Anak Muda
Asam pauh dari seberang
Tumbuhnya dekat tepi
Badan jauh di rantau
orang
Sakit siapa akan
mengobati
3.
Pantun Nasihat
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal
sembilan
Tuntutlah ilmu
bersungguh-sungguh
Satupun jangan
ketinggalan
4.
Pantun Agama
Asam kandih asam gelugur
Tiga asam riang-riang
Menangis mayat di pintu
kubur
Teringat badan tidak
sembahyang
5.
Pantun Jenaka
Orang mudik bawa barang
Pakai kain jatuh
terguling
Kamu senang dilirik orang
Setelah sadar ternyata
juling
B.
SYAIR
Syair merupakan
puisi atau karangan dalam sastra Melayu lama, dengan bentuk terikat yang
mementingkan irama sajak. Syair berasal dari bahasa Arab, yaitu syu’ur, yang berarti perasaan. Berawal dari
kata syu’ur, kemudian muncul kata syi’ru, yang berarti puisi dalam
pengertian umum. Dalam
perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga
menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair negeri Arab.
Penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu adalah Hamzah
Fansuri dengan karyanya, antara lain: Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair
Dagang, dan Syair Sidang Fakir.
Syair Perahu
Inilah gerangan suatu madah
mengarangkan syair terlalu indah,
membetuli jalan tempat berpindah,
di sanalah i'tikat diperbetuli sudah
Wahai muda kenali dirimu,
ialah perahu tamsil tubuhmu,
tiadalah berapa lama hidupmu,
ke akhirat jua kekal hidupmu
Hai muda arif-budiman,
hasilkan kemudi dengan pedoman,
alat perahumu jua kerjakan,
itulah jalan membetuli insan.
Perteguh jua alat perahumu,
hasilkan bekal air dan kayu,
dayung pengayuh taruh di situ,
supaya laju perahumu itu
Ciri-Ciri Syair
1.
Merupakan puisi lama.
2.
Satu bait terdiri dari empat baris.
3.
Tiap baris terdiri dari 9—12 suku kata.
4.
Bersajak a-a-a-a
5.
Semua baris merupakan isi.
C.
GURINDAM
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari
negeri India. Istilah gurindam berasal dari bahasa India, yaitu kirindam
berarti “mula-mula”
atau “perumpamaan”. Gurindam sarat nilai agama dan moral. Tak dimungkiri bahwa
gurindam bagi orang dulu sangat penting dan dijadikan norma dalam kehidupan.
Seperti apakah gurindam sebenarnya? Gurindam adalah puisi lama (Melayu) yang
sangat penting sebagai warisan budaya.
Ciri-Ciri Gurindam
- terdiri atas dua baris dalam sebait
- tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata
- tiap baris memiliki rima sama atau bersajak a-a, b-b, c-c, dan seterusnya
- merupakan satu kesatuan yang utuh.
- baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian
- baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama. (isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua)
- isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara
Gurindam
Jika hendak mengenal orang yang baik
perangai,
lihat pada ketika bercampur dengan
orang ramai.
Cahari olehmu akan sahabat,
yang boleh dijadikan obat.
Cahari olehmu akan guru,
yang boleh tahukan tiap seteru.
Jika hendak mengenal orang berbangsa,
lihat kepada budi dan bahasa.
Jika hendak mengenal orang yang
berbahagia,
sangat memeliharakan yang sia-sia.
Jika hendak mengenal orang mulia,
lihatlah kepada kelakuan dia.
D.
MANTRA
Mantra adalah
kata-kata yang berkekuatan gaib atau biasa disebut juga dengan jampi-jampi,
tapi pada umumnya mantra tidak sama persis dengan ilmu nujum atau ilmu sihir. Berdasarkan
ilmu sastra, mantra ini bagian dari puisi lama yang paling tua usianya.
Ciri-Ciri Mantra
1.Terdiri dari
beberapa rangkaian kata yang memiliki irama
2.Isinya
berhubungan dengan kekuatan gaib, dibuat dan diucapkan untuk tujuan tertentu
3.Mengandung
rayuan dan perintah
4.Merupakan
satu bagian yang utuh dan tidak bisa dipahami melalui setiap bagiannya
5.Mementingkan
keindahan permainan bunyi
Contoh Mantra
Assalamualaikum
anak cucu hantu pemburu
Yang diam di
rimba sekampung
Yang duduk
di ceruh banir Yang bersandar di pinang burung
Yang berteduh di bawah tukas
Tali buaya
semambu tunggal
Kurnia Tengku Sultan Berimbangan
Yang diam di
Pagaruyung Rumah bertiang terus jelatang
Rumah
berbendul bayang-bayang
Bertaburkan
batang purut-purut
Janganlah
engkau mungkir setia padaku
Matilah
engkau ditimpa daulat empat penjuru alam
Mati ditimpa
malaikat yang empat puluh empat
Mati ditimpa
tiang Ka’bah Mati dipanah halilintar
Mati
disambar kilat senja
Mantra Pengasih
Sekam buruk sekam melayang
Tetapi melayang-layang
Ate porak kupesejuk
Mata ilang kupereduk
Sejuk seperti waeh
Sejuk seperti timah
Berkat Lailahaillah
Artinya:
Sekam busuk sekam
melayang
Ditampi melayang-layang
Hati panas ku dinginkan
Mata merah
(marah-melotot) kusayukan
Dingin seperti air
Dingin seperti timah
Berkat Lailahaillah
Komentar
Posting Komentar